Beli buku di Singapore dan berpisah di Malaysia T_T | Backpacker Singapore & Malaysia 5D4N

Agustus 22, 2018


Backpacker ke luar negeri terutama ke Singapore dan Malaysia merupakan option yang tepat bagi pemula seperti saya dan teman saya,Taufik. Dengan budget pas-pas an temen-temen bisa backpacker ke luar negeri hanya dengan ± 1,5 juta rupiah. Untuk bisa press budget kita harus bisa cari waktu yang tepat buat beli tiket pesawat harga promo, untuk hostel juga sama, dan yang terpenting buat itinerary yang jelas biar nggak bingung mau ngapain dan kemana aja disana, banyakin riset pokoknya hehe
Yaudah yuk ikutin perjalanan kami dari hari pertama :D

~ Sabtu,  21 Juli 2018 ~

Sebelum berangkat menuju bandara Internasional Soekarno Hatta kami menyempatkan untuk membeli beberapa makanan terlebih dahulu di mini market, kami memutuskan untuk membeli 4 bungkus roti dan 4 bungkus mie instan goreng untuk persediaan makanan disana, karena makanan di Singapore banyak yang mahal-mahal kan, jadi tips ini bisa meminimalisir buat beli makanan di Singapore 😁. Pukul 15.00 WIB kami berangkat dari terminal Pasir Hayam Cianjur menuju terminal Kampung Rambutan menggunakan jasa bus Marita, dilanjut bus damri khusus tujuan airport dan berhenti di terminal 3 untuk penerbangan International. Sekitar pukul 20.00 WIB kita berdua langsung check-in, lalu menukarkan sejumlah uang rupiah ke dolar Singapore dan Ringgit. Setelah itu kita bergegas menuju prayer room untuk melaksanakan ibadah dan istirahat sejenak. Lalu kami sempatkan berfoto sekitar bandara dan jalan-jalan santai sebelum masuk boarding gate.
Bandara Soeta Terminal 3
Daaan akhirnya pesawat pun terbang pukul 22.25 WIB, meski delay dulu 50 menit tapi akhirnya pesawat pun landing  sekitar pukul 1 pagi waktu Singapore dengan penerbangan selama ± 2jam. Lalu setelah sampai di Changi International Airport kami pun menuju Terminal 1 Arrival Imigration untuk  melakukan pemeriksaan oleh petugas disana. Jangan kaget kalu ngantri banget ya hahaha
Terminal 1 Arrival Immigration - Changi Airport
Karena tiba di Changi Airport tengah malam jadi kita menginap saja disana (memang sudah rencananya begitu lol), tips ini juga bisa untuk meminimalisir budget sewa hostel. Pilih tempat dimana bisa bikin nyaman, kalau saya waktu itu di sofa haha Tempatnya bisa kalian cari di terminal satu lupa exactly nya sebelah mana yang pasti setelah exit dari arrival immigration aja. Pukul 05.44 waktu Singapore baru memasuki waktu subuh, karena waktu itu agak kesulitan untuk nyari musholla jadi kita sholat subuhnya di lorong sekitar Changi.
Lorong sekitar Changi Aiport
Shalat Subuh di Changi Airport

~ Minggu 22 Juli 2018 ~

Lalu setelah itu kami makan pagi di Staff Canteen, katanya makanan disini murah-murah. Saya beli nasi lemak seharga $4. padahal review di blog travler sebelah banyak makanan seharga $2,5an huhu. Tapi emang si harga beli untuk pelanggan staff lebih murah 1-2 SGD daripada public, namanya juga staff canteen yaa.
Staff Canteen
Nasi Lemak $4
Air mineral $1.4 (saran untuk bawa tempat minum dari Indo yaa, dan dikosongkan terlebih dahulu airnya sebelum check in, soalnya harga air mineral disini menurut saya lumayan mahal bisa sampe $2  )
Setelah perut terisi, kami pun melanjutkan perjalanan kami dimulai dengan membeli kartu Singapore Tourist Pass (STP) seharga $16 untuk dua hari dengan deposit sebesar $10. Untuk membeli kartu STP bisa dibeli di terminal dua Changi Airport dan dibuka setiap pukul 08:00 waktu Singapore. Kalau dari terminal satu menuju terminal dua bisa menggunakan sky train ya, tempat pembelian STP salah satunya ada di basement terminal 2 tempatnya agak tersembunyi gitu hihi jadi cari aja yang lagi nunggu antrian :D
1 hari = 20 SGD
2 hari = 26 SGD.
3 hari = 30 SGD.
diatas 3 hari tidak disarankan tourist pass, lebih baik kartu ezlink.
Harga diatas sudah termasuk deposit 10 SGD, yang bisa dikembalikan ketika pulang
Perjalanan pun dilanjut menuju hostel yang telah kami pesan sebelumnya melalui aplikasi Agoda. Untuk mempermudah perjalanan MRT ataupun LRT saya sarankan untuk mendownload terlebih dahulu aplikasi "Singapore MRT and LRT" di Play Store dan kalau nggak punya internet buat maps bisa download offline maps lumayan sangat membantu lho . Karena cuaca di Singapore waktu itu sedang panas panas nya , sesampainya di hostel pihak hostel mengizinkan kami untuk early check-in. Setelah mandi dan istirahat sejenak kami pun bergegas menuju bras basah dimana ini merupakan salah satu tujuan kami selain backpacker , YUP untuk membeli buku haha. 
Banyak banget buku yang dijual dimulai dari harga $1 untuk satu buku,  $10 untuk 3 buku. Buku yang dijual ada yang bekas maupun baru dari mulai lantai satu sampai lantai lima. Yok berburu buku di BRAS BASAH !! :D
Bras Basah Bookstore
Setelah urusan di Bras Basah selesai, perjalanan dilanjut dengan mengunjungi beberapa tempat di dekat lokasi, seperti ke National Museum of Singapore, Singapore Management University (SMU), Singapore Art Museum.  Perjalanan terasa nikmat dan santai, meski panas tak da ampun😂
National Museum of Singapore
Setelah selesai mengunjungi beberapa tempat di sekitar Bras Basah, kami pun melaju menuju Farrer Park Stasiun untuk segera kembali ke hostel. Tidur sejenak sampai Ashar dan akan dilanjutkan untuk mengunjungi Merlion Park dan sekitarnya. Namun sebelum ke Merlion Park kami mengunjungi Henderson Wave bridge terlebih dahulu, karena tempatnya yang unik dan menarik.  Untuk mengunjungi Henderson Wave bisa di jangkau dengan MRT pemberhentian di MRT Telok Belangah dilanjut dengan BUS 174 dan turun dua halte setelahnya, lalu menaiki anak tangga yang lumayan panjang nan terjal haha
Henderson Wave
Perjalanan dilanjut menuju Merlion Park, karena tiba di lokasi sudah mulai gelap, jadi kami memutuskan untuk mencari masjid disekitar Merlion, yup Moulana Muhamed Ali Mosque. Selain Changi Airport di Masjid Moulana ini disediakan air kran minum gratisss lho, meski pada dasarnya air di SG bisa diminum #katambahgoogle, tapi saya juga pernah  kok minum dari kran biasa karena saking hausnya lol dan Alhamdulillah nggak sakit perut haha
Moulana Muhamed Ali Mosque
Setelah itu perjalanan kami lanjutkan dengan mengelilingi Merlion Park dan sekitarnya. Mata ini dimanjakan dengan lampu-lampu yang indah, helix bridge yang menawan ditambah dengan pertunjukan laser Marina bay Sands yang bisa membuat rilex dari lelahnya kaki yang terus berjalan hingga lecet T_T wkwkwk
Pertunjukan Laser di MBS
Merlion Statue
Perjalanan malam itu kami akhiri menuju hostel dari Bayfront stasion dengan melewati  helix bridge terlebih dahulu. 

~ Senin 23 Juli 2018 ~ 

Hari kedua perjalanan kami dimulai menuju Sentosa Island, yup dimana beberapa tempat-tempat iconic Singapore bisa ditemukan disini 😆. Untuk menuju World Sentosa Island bisa ditempuh dengan MRT dan bus, berhentilah di stasiun MRT HarbourFront dilanjut dengan bus umum tujuan Sentosa, untuk bus khusus tujuan Sentosa waktu itu dikenakan tarif 1 SGD, dan untuk pulangnya tidak usah membayar bus lagi yaa 😊. Tempat-tempat yang kami kunjungi yaitu yang pasti universal studio,terus ke S.E.A Aquarium, Palawan beach, Siloso beach, dll. Semua cuma foto-foto aja di depannya, kecuali yang ke pantai. Oh iya, disana juga difasilitasi kendaraan gratis loh jadi tinggal tunggu aja di bus stop atau terminal hihi
Universal Studio
Siloso beach
Sebelum waktu dzuhur tiba kami sudahi perjalanan di World Sentosa Island, kami lanjutkan perjalanan ke Chinatown sekedar untuk melaksanakan shalat dzuhur di Masjid Chulia dan membeli buah tangan secukupnya. Sebenarnya di Chinatown terdapat beberapa tempat yang bisa dikunjungi seperti Sri Maryaman Temple, Budha Relic Temple, Singapore City Gallery. Lanjut dari Chinatown langsung ke Garden by The Bay hanya untuk sekedar foto-foto, laluu dilanjut ke Bugis street dan Orcard road. di sekitar daerah Bugis kami sempatkan makan siang terlebih dahulu sebelum kembali ke hostel, karena banyak makanan yang non-halal akhirnya kami menemukan tempat makanan halal disana dan satu-satunya 😌. Saya pesan makanan india yaitu Mutton curry, yang ternyata adalah daging domba 😭😱😖 meskipun kurang suka daging domba tapi terpaksa harus dihabiskan mubadzir $4  guys 😓
Beli oleh-oleh di Chintown. 7 for $10 😱
Di siang menuju sore hari kami kembali ke hostel untuk check-out. Sebelum berangkat ke Malaysia di malam hari, kami shalat Ashar di Masjid Sultan terlebih dahulu. Suasana di masjid Sultan itu adeeem banget, bikin nyamaan. Apalagi waktu shalat magrib, seorang imam yang melantunkan ayat suci Al-qur'an begitu syahdu diiringi kipas-kipas yang membuat baju saya melambai-lambai 😅 terharu :'). Setelah shalat ashar, kami istirahat sejenak di salah satu pojok masjid, lalu tiba-tiba datang seorang pemuda nampaknya berumur 28 tahunan mengucapkan salam sambil berjabat tangan, sontak kami-pun menjawabnya "Wa'alaikumsalam". Dikarenakan malam hari akan menuju Malaysia, dan kami-pun masih ragu antara menukarkan kartu STP di Bugis MRT atau di Kranji MRT sebelum meuju Johor Larkin, jadi berinisiatif untuk menyakannya kepada pemuda yang tadi mengucapkan salam. Taufik pun ke belakang dan menemui pemuda tadi yang bernama bang "M". Taufik pun datang disusul dengan bang M, singkat cerita bang M memberitahu bagaimana caranya kita bisa ke Malaysia, meski sebelumnya kami sudah mencari informasi untuk bisa kesana, namun untuk memastikan apa salahnya bertanya langsung dengan penduduk asli sana , ya kan?? 😄 Perbincangan kami bertiga-pun berlanjut hingga kami tersadar bahwa bang M ini sedang berdakwah, tak heran memang ketika pertama kali beliau mengucapkan salam pada kami. Dakwah berlanjut hingga buat saya terkagum-kagum, penyampaiannya yang simple dan mudah diterima untuk remaja zaman sekarang. Lalu diakhir perbincangan bang M bertanya "how much money do you bring here (Singapore)?", lalu kami jawab "50 SGD".  at the time he laughed but also thinking kinda like "seriuosly" 😂😂. tak lama dari itu bang M mengeluarkan uang sejumlah 20 SGD untuk kami berdua, namun dengan satu syarat yaitu kami harus shalat magrib di jajaran paling depan :') Maa sya Allah. Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban 😊
Suasana di Majid Sultan
Akhirnya kami memutuskan untuk berangkat menuju Johor Larkin (Malaysia) menggunakan jasa bus Causeway Link seharga $3,5/orang, terminal nya berada di Queen street terminal dekat dari bugis MRT dimana bisa menukarkan kartu STP juga. Untuk menuju Johor Larkin perlu naik turun bus selama dua kali, yang pertama itu di Woodland point untuk dilakukan pengecekan petugas imigrasi Singapore, naik bus lagi, lalu turun di Johor Bahru untuk melakukan pengecekan petugas imigrasi Malaysia, lalu naik bus lagi dan berhenti di Johor Larkin. diperjalanan ini terjadi insiden dimana saya dan teman saya berpisah 😭 namun akhirnya kami bertemu kembali pagi dini hari hahaha. Oh iya malam itu saya menginap di terminal dan tidur di kursi-kursi tempat menunggu para penumpang😅😅.
~ Selasa, 24 Juli 2018 ~

Perjalanan dimulai dari Johor Larkin menuju Melaka sentral, kami membeli tiket OTS ya biar lebih flexible. Kami menggunakan Bas Mayang Sari seharga 21 RM/orang dengan estimasi perjalanan kurang lebih tiga jam dengan pemberangkatan pukul 07:30. Sesampainnya disana kami langsung makan 😅 di Malaysia lebih bebas untuk makan-makan, harga lebih terjangkau nggak seperti di Singapore haha. Lalu dari Melaka sentral menggunakan bus 17 RM 1,5 menuju destinasi utama yaitu bangunan merah atau Stadthuys, dari situ kita langsung ke Melaka sentral lagi sambil mengelilingi kota Melaka yang menawan. Destinasi selanjutnya yaitu Terminal Bersepadu Selatan, kami menggunakan jasa Bus KKL express seharga RM 13/orang. Sesampainya di Terminal Bersepadu Selatan kami langsung makan lagi 😆 di salah satu food court lantai dua. Saya pesan nasi kandar harga RM 8 plus air minum, wajiib cobaa enaaak kenyang lagi, Malaysia emang cocok buat explore makanan hihi. Setelah itu shalat ashar lalu perjalanan dilanjutkan menuju hostel dari  TBS menuju stasiun Titiwangsa menggunakan LRT. Istirahat sejenak sebelum explore Malaysia di malam hari 🙋🙋
Suasana Bas Mayangsari - Johor Larkin to Melaka
Bangunan Stadthyus Melaka
Nasi Kandar di Food Court Terminal Bersepadu Selatan
Sesampainya di hostel waktu yang ada dimanfaatkan untuk beristirahat dan mandi. Perjalanan dilanjut setelah shalat magrib dan dimulai dengan mengexplore sekitar KLCC. Yup kemana lagi kalau bukan ke Petronas twin tower. Suasananya ramai, ada air mancur juga, beberapa pohon dihiasi lampu-lampu. Yang terpenting dalam mengambil gambar dengan background twin tower ini harus pintar-pintat mencari angel yang benar lho :D. Setelah dari petronas perjalanan dilanjut ke bukit bintang menggunakan GO KL free bus yeey! GO KL jangkauan nya cukup luas, track nya bisa search ya di mbah google 😆.  di sepanjang jalan bukit bintang banyak banget street food, penyanyi jalanan, pokoknya suasana disana itu dijamin bikin kangen 😢. dilanjut perjalanan ke jalan Alor, dimana tempat semua makanan ngumpul disina haha, harum ini itu huaaa enaknyeee, disana saya beli tom yam yang kuah nya itu super duper enak deh hihi plus ada beberapa seafood nya , masih kerasa gimana enaknya hihi 😅.  Nggak kerasa ternyata udah pukul 23:30 an waktu itu, jadi langsung buru-buru pulang ke hostel deh sebelum LRTnya tutup.
Petronas Twin Tower
Suasana Penyanyi Jalan di Bukit Bintang - Malaysia
Jajan di jalan Alor. Tom yam harga RM 21 + nasi 2 mangkuk
~ Rabu, 24 Juli 2018 ~

Destinasi selanjutnya yang wajib dikunjungi di Malaysia adalah batu caves. Untuk menuju batu caves bisa ditempuh dengan menggunakan KTM komputer sebrang stasiun bandaraya dekat dengan bank negara, karena waktu itu sedang ada perbaikan rel jadi hanya bisa ditempuh dari sebrang stasiun bandaraya. Setelah keluar pintu KTM banyak burung merpati yang terbang kesana kemari,serta beberapa penjual souvenir seperti kalung, gelang,dan pernak pernik lainnya. Untuk menuju puncak batu caves perlu menaiki 272 anak tangga dan kita bisa melihat kota yang indah serta gua yang menakjubkan. Setelah dari batu caves kami kembali ke hostel untuk persiapan packing dan check out.
Perjalanan masih berlanjut, sebelum menuju ke bandara Kuala lumpur kami sempatkan untuk shalat dzuhur di Masjid Jamek, lalu dilanjut makan siang dekat daerah pasar seni, lalu ke Central Market dekat Chinatown untuk membeli oleh oleh dan terakhir menuju bandara menggunakan bus dari terminal KL Sentral ke KLIA2 dengan tarif RM 12. Tanyakan saja petugas bagian informasi disana yaa, bisa saja naik MRT tapi tarif nya lumayan mahal bagi saya yaitu RM 55, dengan bus perjalanan ditempuh kurang lebih 1 jam.
Masjid Jamek - Malaysia
Penerbangan dari KL - CGK menempuh waktu 2 Jam hal ini menandakan akan berakhirnya petualangan saya kali ini 😭. Tiba di Jakarta tengah malam, lalu tidur di kursi tunggu hingga subuh menanti, bus damri jurusan airport - bogor pun datang yang merupakan jembatan untuk menghantarkan kami pulang. Satu mangkuk bubur hangat di terminal Baranangsiang mampu menahan rasa lapar sisa semalam. Mobil kol pun sudah siap mengantarkan kami pulang, dengan ciri khasnya yang tentunya tak bisa saya jelaskan 😊 tetapi yang pasti Indonesia selalu menjadi rumah berapa jauhpun kaki melangkah!


Can't wait to  share another journey! Semoga tulisannya bermanfaat ya 😉
#SalamInspirasi

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook